Ditulis oleh Indria Pramuhapsari
Indonesia adalah negara maritim. Tak hanya luas, laut Indonesia pun cantik. Oleh karena itu, wisata selam menjadi bagian tak terpisahkan dari wisata alam. Khususnya, yang destinasi utamanya adalah pantai dan kepulauan.
“Penting untuk memilih provider wisata selam atau resor selam yang mumpuni. Sebab, safety di atas segalanya,” papar Igor Hendrasmoro di Boat Kafe, Scuba World Dive Center Surabaya, pada Jumat (11/4) sore.
Tidak semua penyelam atau wisatawan selam memiliki dive gear alias alat selam pribadi. Mereka bisa meminjam atau menyewanya. Ketika hendak menyewa alat selam, mereka pasti akan ditanyai soal kemampuan selamnya. Termasuk, sertifikat yang dipunyai.
“Nah, kita juga berhak menanyakan kompetensi guide selam yang akan mendampingi kita,” lanjut spesialis dive gear dan hydrostatic pressure test itu.
Igor menekankan pentingnya untuk memastikan bahwa guide selam punya jam terbang tinggi. Utamanya di resor atau area selam yang hendak dieksplor bersama. Akan lebih aman jika guide selam tersebut juga punya kapasitas sebagai rescuer.
“Juga pastikan ada spare alat selam di kapal yang membawa kita ke lokasi selam. Oksigen juga harus ada untuk situasi darurat. Jangan abaikan,” pesan instruktur selam yang kini berfokus di Banyuwangi tersebut.
Silaturahmi dan Mendapat Ilmu
Sekitar 50 orang hadir dalam halal bihalal sekaligus talk show Scuba World Center di kawasan Rungkut Industri, Surabaya, tersebut. Selain penyelam dari berbagai komunitas di kawasan Surabaya Raya, hadir pula mahasiswa dari Surabaya dan Malang.
“Sekarang ini, aktivitas kelompok pencinta alam dari universitas tidak melulu hanya mendaki gunung, tapi ada pula yang menyelam,” terang Fifin Maidarina, instruktur selam yang menjadi host talk show bertajuk Gear Up & Get Ready pada Jumat itu.
Selain itu, peminatan terhadap diving, khususnya scuba dive, juga terus meningkat. “Ada salah satu instruktur yang menelurkan penyelam hingga 50 orang dalam setahun,” imbuh Fifin. Karena itulah, Scuba World Dive Center mengundang mahasiswa dan masyarakat umum dalam Gear Up & Get Ready perdana yang rencananya bakal rutin digelar tiap bulan itu.
Wajib Rawat Peralatan Selam Pribadi
Sebelum Igor, Dian Setiawan lebih dulu membagikan wawasannya tentang alat selam dalam talk show. Lebih baik merawat daripada “mengobati”. Kalimat itu meluncur berkali-kali dari mulut lelaki gondrong yang merupakan teknisi spesialis di bidang elektronik, dive gear, dan cylinder visual inspection tersebut.
“Alat selam itu kan harganya tidak murah. Spare partnya juga mahal. Jadi, daripada rusak lalu harus beli lagi, mendingan kita rawat agar umur penggunaannya lebih panjang,” terangnya.
Dalam acara yang didukung Sherwood Scuba Grup-Indonesia itu, Dian menegaskan bahwa alat selam yang terpapar kandungan mineral dan garam perlu dibersihkan. Namun, pembersihnya bukan detergen dan cairan antiseptik. Sebab, dua produk tersebut justru mengandung garam.
“Solusinya adalah Salt-X yang bahan utamanya antiklor dan tidak mengandung garam,” kata Dian. Salt-X yang diciptakan oleh seorang anggota US Marine dan awalnya hanya digunakan oleh US Marine itu, kini dijual bebas. Salt-X bahkan bisa digunakan dengan campuran air laut ketika tidak ada air tawar.
“Produk ini juga food grade, jadi aman digunakan untuk mouthpiece. Pokoknya kalau pakai Salt-X, perawatan jadi lebih mudah dan praktis. Jadi, dirawat ya alatnya, biar tidak perlu ‘diobati’ atau malah masuk ‘rumah sakit’,” tandasnya. ~
Editor: WE
No comments