Dan Angin Pun Berembus. Ayo, Tegar Jalani Hidup!

 


Ditulis oleh RWilis


Le vent se lève! ... il faut tenter de vivre! (~Paul Valèry)

Angin bertiup kencang

Kita harus mencoba untuk hidup


Judul novel ini rupanya diambil dari kutipan puisi Prancis yang menjadi judul dengan perubahan minor: Dan Angin Pun Berembus. Penulisnya, Hori Tatsuo, memang banyak melakukan penerjemahan karya-karya dari luar Jepang, seperti Perancis. Novel tipis ini sepertinya mudah saja dibaca dalam waktu singkat. Terlihat dari daftar isinya; Prelude, Musim Semi, Dan Angin Pun Berembus, Musim Dingin dan Lembah Kekelaman


Waktu yang Mencekam

Sekilas terlihat singkat, nyatanya sebaliknya. Hori Tatsuo dikenal sebagai penulis yang menyukai tema kematian. Novel setengah autobiografi ini adalah masterpiece yang perlu dibaca dengan perlahan dan hikmat. Pembaca sebaiknya meluangkan waktu agar bisa menikmati keheningan yang ditawarkan Hori. Atau tepatnya, setiap kata laksana goresan kuas dalam melukis suasana hati yang sunyi. Sedih, ya? 

Kisah sepasang kekasih yang memadu cinta meski tengah menghadapi maut dan mengharuskan hidup di sebuah sanatorium di pegunungan. Novel ini ditulis pada 1938, saat dunia tengah dilanda wabah TBC. Pun penulis dan kekasihnya. Ini rupanya kenangan terindah Hori Tatsuo kepada pasangan hidupnya. 

Tokoh Aku rupanya adalah Hori. Setsuko adalah istrinya, lalu tuberculosis menewaskannya. Hari-hari menemani tambatan hatinya itulah menjadi roh buku ini. Hari-hari dingin, berangin, dan bersalju. Hujan dan langit kelabu. Atau musim semi yang menumbuhkan hutan dan menerbangkan rerumputan. Membaca kalimat demi kalimat, turut merasakan suasana yang terjadi: kelam dan menyedihkan. 

Namun, itulah situasi bagi Aku yang harus diterima sebagai kebahagiaan, meski bagi orang-orang pada umumnya itu adalah jalan buntu (hal. 45). Mereka adalah pasangan eksentrik, hidup di pegunungan bersama orang-orang senasib yang satu per satu pergi dijemput maut, di tempat yang jauh, tinggi dan indah. Benarkah bahwa orang-orang yang punya pikiran bahwa alam itu indah hanyalah orang yang akan meninggal? Bagaimana perasaan Anda bila berada dalam situasi sama? Pasangan kita didiagnosis telah mencapai stadium final. Setiap langkah bahkan helaan napas seolah mengurangi jatah hidup dan perlahan tapi pasti mendekati ajal, hanya waktunya saja yang selalu main rahasia. 


Diangkat Menjadi Film

The Wind has Risen, pantas sekali menjadi pilihan Hayao Miyazaki, sang dewa animator, yang mengangkatnya dan menjadi film animasi terakhir Miyazaki di Studio Ghibli sebelum menyatakan pensiun: The Wind Rises.  Hori dan Miyazaki sama-sama menyukai tema kematian dan misteri. Hori menuliskan dengan sangat mengiris pada akhir hidup Setsuko. Meski sebenarnya pembaca tidak menyadari itu sebagai adegan kematian. 

Tradisi dalam animasi garapan studio Ghibli pun, hampir semua berakhir penuh misteri, membiarkan penonton menebak sendiri. Buku dan film yang sangat berhasil menyajikan sebuah keindahan dalam gejolak ketakutan dan tanda tanya akan kehidupan yang penuh misteri, namun dalam jalinan kata yang subtil dan tentu saja gambar-animasi yang memvisualkan perasaan. 


Novel nan Puitis

Kembali ke buku, Hori Tatsuo, kelahiran Tokyo 1904 memang seorang penerjemah. Ia berkontribusi dalam menerjemahkan puisi-puisi dari Perancis. Pada saat dia dirawat di sanatorium di Nagano, ia menulis novel ini, Dan Angin Pun Berembus. Judul ini adalah karyanya yang paling terkenal. Novel yang sangat puitis. Coba simak di bab terakhir:

Di sini sangat tenang, padahal angin sedang menderu di balik lembah sana. Terkadang ada suara keretak dari daerah belakang pondokku, mungkin suara dahan-dahan pohon mati yang bergesekan akibat angin dari jauh itu akhirnya tiba di tempat ini. Lalu, sisa-sisa angin itu pun meniup dua tiga helai daun yang gugur, memindahkannya dari dekat kakiku ke atas daun lainnya dengan suara berdesir .... (hal. 150). 


Novel: Dan Angin Pun Berembus

Judul asli: Kaze Tachinu (1938)

Penulis: Hori Tatsuo

Penerjemah: Mega Dian P

Penerbit MAI

152 halaman; 19 cm


Edited: IS


No comments