Jelajah Rasa Nasi Goreng, dari Nasgor Kampung hingga Nasgor Hijau





Ditulis oleh Dewi Puspasari 


Sepiring nasi goreng diletakkan di hadapanku. Aku mengucapkan terima kasih,  kemudian sibuk memperhatikan nasi goreng dengan penampilan yang tak pernah kulihat sebelumnya. 

Nasi goreng ini berwarna kehijauan seperti nama dalam menunya, Nasi Goreng Hijau. Menyempurnakan penampilan serba hijaunya, nasi goreng ini dilengkapi topping berupa potongan buncis dan ercis serta irisan mentimun untuk mempercantik. Wah, unik!

Nasi goreng tersebut kusendok dan kuresapi rasanya. Aroma segar dan rasa khas dari buncis dan ercis memenuhi rongga mulutku. Lidahku juga mengenali rasa gurih dan aroma smooky dari nasinya yang memiliki cita rasa anti mainstream. Tak ada telur ayam ataupun suwiran ayam di dalamnya. Sehingga, menu ini cocok bagi mereka yang vegetarian.

Nasgor hijau

Omong-omong tentang nasi goreng, entah kenapa belakangan ini aku seperti penasaran dengan masakan satu ini. Pernah saat liburan ke suatu daerah, hampir setiap hari aku memesan nasi goreng dengan varian yang berbeda.

Dari pengalaman dan hasil baca-baca aneka buku seputar nasi goreng, aku mendapati ada banyak varian nasi goreng di tanah air. Indonesia adalah surganya nasi goreng, baik kelas gerobak pinggir jalan hingga yang menjadi menu restoran elite. Variannya hingga puluhan, dari  yang tradisional sampai bercita rasa modern. Luar biasa!

Nasi goreng yang dimasak di rumah biasanya disebut nasi goreng kampung. Umumnya nasi yang digunakan adalah nasi sisa kemarin yang dimasak dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabe merah, dengan atau tanpa kecap. Sebagai pelengkap, umumnya ditambah telur mata sapi atau telur dadar, kerupuk, dan acar.

Nasgor Kampung

Apabila kita membeli nasi goreng kaki lima, kita akan mendapati penampilan nasi goreng yang berbeda di tiap daerah. Di Jakarta, umumnya nasi goreng menggunakan kecap. Sedangkan di daerah Jawa Timur seperti Malang dan Surabaya, nasi gorengnya rata-rata berwarna kemerahan tanpa kecap. Warna kemerahan disumbangkan oleh cabe merah besar yang dihaluskan bersama bumbu lainnya, bisa juga dikarenakan saus tomat atau saus sambal.

Di Jakarta, nasi goreng yang populer adalah nasi goreng gila dan nasi goreng kambing. Nasi goreng gila bisa bermakna gila-gilaan, semua bahan yang sedap dimasukkan ke dalam nasi goreng. Isiannya ada aneka sayuran seperti kol, sawi, dan wortel. Ditambah dengan potongan bakso, sosis, ayam, dan ati ampela. Sungguh sedap!

Nasgor Gila

Sementara nasi goreng kambing memiliki aroma yang khas berkat bumbu seperti jinten, kapulaga, dan kunyit. Bumbunya seperti terpengaruh oleh masakan India dan Timur Tengah. Ternyata, bumbu ini pas dengan rasa dan aroma kambing. Kadang-kadang, aku begitu kangen dengan varian nasi goreng ini sehingga sesekali mencarinya.

Nasgor Kambing


Sementara di Jawa Timur, selain nasi goreng merah, yang populer adalah nasi goreng mawut. Di Jawa Tengah ada yang menyebut nasi goreng mawut dengan nasi goreng magelangan karena menggabungkan nasi dengan mi. Bedanya nasi goreng mawut di Jawa Timur umumnya ditambahkan sawi hijau, bakso, ati ampela, terkadang potongan daging sapi. Di tempat lain di Jawa Timur, mi bersifat opsional untuk nasi goreng mawut, hanya sayuran dan bahan protein saja.

Petualangan menjelajah rasa nasi goreng semakin kerap kulakukan saat dewasa. Varian yang kucicipi terus bertambah. Nasi goreng merah Makassar misalnya, rasanya berbeda dengan nasi goreng merah Surabaya.

Bumbu dan isi memang menjadi penentu varian nasi goreng. Ada yang disebut nasgor putih karena penampilannya berwarna putih dan hanya menggunakan bumbu bawang putih, lada, dan minyak jelantah. Ada juga yang disebut nasgor kunyit karena tampilannya berwarna kuning berkat kunyit. Di Yogyakarta, aku pernah menemukan nasi goreng hitam dengan bahan tinta cumi.

Ada nasi goreng teri karena isiannya berlimpah ikan teri. Ada juga nasi goreng bakso, ati ampela, sosis, seafood, dan sebagainya bergantung isian nasgor tersebut. Bahkan, aku pernah menjumpai nasi goreng apel di kota Batu dan Bogor dengan isian nasgor berupa apel sehingga cita rasanya terasa begitu segar.

Petualanganku mengeksplorasi nasi goreng belum berakhir. Setiap berkunjung ke suatu daerah, aku menemukan varian nasgor yang belum pernah kurasakan. Indonesia memang surganya nasi goreng. 


Editor: Ari PW

No comments