Buku yang Sangat Dicintai Penulisnya

Resensi Buku When Marnie Was There 


Bila kau adalah penulis atau pernah menulis buku atau cerita pendek, buku  atau cerita apa yang paling kau cintai? When Marnie Was There adalah novel paling dicintai Joan G Robinson. Novel yang masuk nominal Carnegie Medal ini banyak diadaptasi ke dalam drama televisi dan radio. Bukan hanya penulisnya yang terpana, para pembacanya pun.  Hingga banyak yang mendatangi tempat yang menjadi latar. Dan saya, menikmati kisah di buku ini pertama kali justru dari Studio Ghibli. Terima kasih kepada Bung Gunawan Tri Atmodjo, salah satu pemilik toko buku langganan saya, yang memamerkan koleksi di rak pustakanya. Sejak ada Netflix, tontonan utama saya adalah film-film karya Studio Ghibli. 

Film animasi bagi sebagian kita identik dengan film anak-anak. Asal kartun, dianggap itu konsumsi bocah kecil. Padahal, karya SG umumnya gelap dan misterius. Isu-isu kesehatan mental juga menjadi tema pilihan SG.  Orang Jepang entah kenapa sangat menyukai kisah-kisah orang mati. Namun,  membaca buku ini sangat membuat penasaran. Saya bersyukur telah bertahan membaca halaman-demi halaman sampai lembar terakhir, suka sekali. Saya jadi kepengen juga bisa ke Norfolk Utara di Inggris bagian timur. Ingin merasakan angin menderu merebahkan rumput marram dan bising di telinga.

Bayangkan, sebuah rawa air asin, sungai, pantai pasir hitam dan bangunan kastil dari masa lampau menjadi ikon dari sebuah kisah seorang gadis yang merasa tidak dicintai, kesepian dan sendiri. Buku yang sangat pas bagi para introvert. Pilihan katanya mewakili suara-suara di kepala yang enggan dikeluarkan. Penulis piawai sekali menyusun kalimat-kalimat yang mengalir indah sekaligus mendebarkan. Pilihan latar juga menjadi metafora yang bagus sekali, seperti ketika badai mengamuk, ah seperti itulah bila kata-kata terperangkap dalam jiwa, amukannya membuat pingsan. 

Buku yang sangat asyik dan mendebarkan. Setiap bab menawarkan kejutan demi kejutan. Saya sangat menyukai bab akhir yang menceritakan perpisahan tokoh Anna dengan seorang nelayan tua yang jarang bicara. Membayangkan adegan itu menjadi terharu sendiri. Setiap perpisahan, bagi siapa pun adalah menyedihkan. Rasanya dunia sangat tidak adil membiarkan sebuah pertemuan harus berakhir. 

Jadi siapa Anna dan siapa Marnie? 
Kalau membaca buku ini, baca secara runut, ya. Jangan curang he-he-he. Meski saya sudah menonton versi animasinya, saya tidak melewatkan tiap babnya. Dengan demikian bisa merasakan keindahan buku dan mengapa penulisnya sangat mencintai novelnya yang satu ini.

Cendrawasih, 03102024


When Marnie Was There
Penulis: John G Robinson
Penerjemah: Antie Nugrahani
Penerbit BACA 
Cetakan I: Agustus 2022
Cetakan II: Februari 2023

No comments