AKU bukan Roro Jonggrang, Bandung
Mustahil aku menolakmu
Tak perlu kau menggali sumur Jalatunda
Cintaku menghunjam dalam
Kubuat kau mudah menjangkaunya
Raih aku, gapai aku di dasarnya
Bila kau teguh membalas cinta
Tengok relung dadaku yang membubung rasa
Niscaya kau tahu tak ada muslihat
Tak akan kau kubenamkan
Aku sanggup mengubur diri di sana
Asal kita bisa bersama
Aku bukan Roro Jonggrang, Bandung
Merugi bila kutampik niatmu
Tak harus kau bangun seribu candi
Satu cukuplah untuk kita
Asal kau pagut senja di bibirku
Cumbulah aku di ceruknya
Jika kau bersikeras menunjukkan cinta
Selesaikan candimu yang terakhir
Kutunggu purna hingga pagi berulang
Bukan semalam yang terlalu singkat untuk bercengkerama
Tiada ganjil lagi, menggenaplah bersamaku
Menjadi seribu candi, seribu cinta, seribu tahun bersama
Aku bukan Roro Jonggrang, Bandung
Seperti satria, cintaku melawan legenda, menentang tradisi, membalik mitos
Kuperbaiki sejarah biar terukir di relief
Tersemat di puncak candi, disaksikan dwarapala
Seperti namamu, cintaku terbentang dari barat ke timur; dari Bandung hingga Bondowoso
Jiwaku melintas perbatasan
Ragaku bersemayam kokoh di tengah Jawa
Aku berkeras cinta kau, Bandung
Teguh, kukuh, tidak runtuh seperti Prambanan
*2017, inspirasi cinta di Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang
Karya: Heti Palestina Yunani
No comments